Waktunya Berangkat Sekolah
"Joko, bangun, nak, sudah siang....", Ibu
membangunkan.
Dari dalam kamar yang terkunci, "nggak mau,
Bu!", Joko menyahut.
"Kenapa, sudah waktunya kamu berangkat ke
sekolah!"
"Aku nggak mau ke sekolah, Bu!"
"Kenapa, Nak?"
"Anak-anak selalu mengata-ngatai aku!", Joko
merengek.
"Guru-guru juga suka menjelek-jelekkanku !"
"Tapi..."
"Pokoknya aku nggak mau ke sekolah!"
"Joko, kamu harus berangkat! Kamu khan sudah
mulai tua!"
"Nggak mau...!"
"Ayo, Joko. Ingat kamu sudah 40 tahun!"
"Lagipula, kamu adalah KEPALA
SEKOLAH, Joko!"
Pergi Ke Surga
Guru Sekolah Minggu tersenyum pada
murid-muridnya dan bertanya, "Siapa
yang ingin pergi ke Surga, coba angkat tangan!"
Semua murid-murid di
kelas itu mengangkat tangannya, kecuali seorang
anak kecil. Guru
bertanya, "Kamu tidak ingin pergi ke Surga?"
Murid itu menjawab,
"Tidak, bu Guru. Ibu menyuruh saya segera pulang
ke rumah, tidak boleh
pergi kemana-mana. "
Dokter Bawel.....
Seorang dokter spesialis anak mencoba beramah
tamah dengan
pasien-pasiennya sebelum prakteknya dimulai:
Dokter : "wah, manis sekali nih si kecil,
siapa namanya?"
Pasien 1 : "Dona"
Dokter : "wah, ibunya pasti ngidam donat ya!
Nah, kalau yg satu ini
siapa namanya ?"
Pasien 2 : "Dwi.."
Dokter : "hmm.. kalau yg ini ibunya ngidam
duit ya..."
Tiba-tiba pasien ketiga langsung lari keluar.
Ibunya menarik lengan
anaknya sambil berkata : "Ayo TITI, kita pulang
saja !!"...
Kejujuran seorang anak
Suatu siang si Otong yang masih umur 6 tahun,
berlarian masuk ke rumah
sambil napasnya ngos2an. "Hoooh... hshhh....
maak, emaaakk, hh,...
hh..!" "
tanya emaknya.
"Anu... anu... mak, hhh... hhh... barusan tadi
Otong lihat Bapak di
rumah tante Susi yang rumahnya diujung gang itu
mak,... terus Bapak
pegang2an tangan, terus cium2an pipi.. terus
masuk kamar,... terus,
terus....."
"Stop, stop Tong, simpan saja ceritamu sampai
Bapakmu pulang dan
dengar sendiri nanti biar tau rasa dia" potong
emaknya Otong gemas.
Sore hari nggak lama setelah Bapak Otong nyampe
di rumah, duduklah
mereka bertiga sambil nonton TV. Dengan tak
sabar dan dengan pandangan
melotot kearah Otong, emak Otong langsung
ngomong :
"Tong, tolong ceritain lagi kejadian siang tadi
biar Bapakmu dengar"
Bapak Otong heran atau pura2 heran tanya :
"
"Emmm, anu Pak, Mak,.... siang tadi Otong lihat
Bapak dirumah tante
Susi, terus Bapak pegang2an tangan, cium2an sama
tante Susi, terus
Otong ikuti Bapak masuk kamarnya tante Susi,
terus Bapak dan Tante
Susi sama2 telanjang, eh terus Bapak sama Tante
Susi main ............ ..,
kayak.. kayak..... emmm.. kayaak.."
"Nggak usah takut, lanjutin ceritanya dengan
jelas, kayak apa?!" emak
Otong semakin meninggi.
"Emm... kayak... kayak emak sama oom Badrun di
kamar depan dulu..."
Kancil dan Mama Singa
Suatu hari di padang rumput yang luas, seekor
duda kancil bertemu anak
singa yang sedang berjemur di padang rumput itu.
si kancilpun mendekati
anak singa dan berkata, "Hai anak singa, bilang
pada ibumu yang janda
itu, dia akan aku perkosa."
Anak singa pun marah dan berlari kepada ibunya.
Dia lalu mengadu pada
ibunya, "Mama mama, kata kancil, Mama mau
diperkosa."
Induk singa pun terkejut dan segera mencari si
kancil untuk dibunuh.
Namun si kancil sudah menyiapkan perangkap dan
akhirnya aksi perkosaan
pun berjalan dengan sukses.
Esoknya kancil bertemu dengan anak singa lagi,
dan iapun berkata, "Hai
anak singa, bilang pada ibumu, dia akan aku
perkosa lagi."
Anak singapun mengadu pada mamanya. "Mama mama,
kata kancil Mama mau
diperkosa lagi".
Si induk singapun malah membentak anaknya,
"Hussss...!! Gak sopan
kamu!! Sekarang panggil dia OM KANCIL!"
Nggak Sopan
Seorang perempuan berusaha untuk menaiki sebuah
bis. Roknya yang ketat
menghambat kakinya untuk naik ke dalam bis.
Karena itu dia tarik
sedikit resleting roknya ke bawah agar untuk
memberi ruang pada
kakinya ketika diangkat mau menaiki bis. Ketika
kakinya masih belum
bisa naik, sekali
lagi
tangannya ke belakang dan menarik sedikit lagi
resletingnya. Masih
juga terasa ketat, untuk ketiga kalinya
tangannya ke belakang menarik
resleting ke bawah.
Perempuan tersebut akan mengulanginya untuk yang
keempat kalinya
ketika tiba-tiba sepasang tangan mengangkat
pantatnya dan menaikkannya
ke dalam bis. Tentu saja dia berang. "Apa-apaan
sih. Nggak sopan
amat." "Lho nggak sopan mana sama menarik
resleting celanaku sampai
tiga kali," jawab lelaki di belakangnya.
Tuli
Ada sepasang suami istri yg hidup harmonis.
Tetapi sang suami
akhir-akhir ini merasa mempunyai problem
terhadap istrinya, dan
mengira mungkin istrinya akan menjadi tuli,
karena setiap kali
dipanggil, istrinya tidak menyahut. Lalu sang
suami berkonsultasi
dengan temannya yang kebetulan seorang dokter.
Kata temannya itu:
"Coba nanti waktu kamu pulang, sekitar jarak
lima meter dari istrimu,
kamu panggil dia!". Lalu suami itu bertanya
"Bagaimana kalau istriku
tidak menyahut, apakah dia tuli?"
"Oh belum," kata temannya, "kalau istrimu belum
menyahut dalam jarak
lima meter, kamu lebih mendekat lagi menjadi
tiga meter." Lalu kata
sang suami
lagi: "Bagaimana kalau masih belum menyahut
lagi?"
Kata temannya: "OK, kamu mendekat lagi menjadi
satu meter, nanti kalau
dia enggak menyahut juga, berarti istrimu
kemungkinan tuli." Lalu
akhirnya si suami pulang ke rumah untuk
mempraktekan hal tersebut.
Pas sampai di rumah, dia melihat istrinya sedang
asyik memasak di
dapur. Lalu sekitar jarak lima meter dari
istrinya, ia berseru "Hai,
sayang, sedang masak apa kau?" Tetapi istrinya
tetap saja asyik
memasak. Sang
suami
mulai curiga, lalu dia mendekat ke jarak tiga
meter dan serunya lagi
"Hai sayang, sedang masak apa kau ?" .... hmm...
namun ternyata
istrinya masih tetap tidak menengok dan asyik
memasak.
Dan akhirnya sang suami benar-benar kesal, dia
maju sampai jarak satu
meter
dari istrinya dan dia berteriak "HAI SAYANGKU,
SEDANG MASAK APA KAU!"
Tiba-tiba istrinya berbalik sambil melotot dan
berkata: "KAMU INI
KENAPA SIH! SUDAH TIGA KALI AKU BILANG SEDANG
MASAK PISANG GORENG, KAU
MASIH JUGA TANYA!"
Pameran Lukisan
Suatu hari seorang presiden sebuah negara
berkembang pergi melihat
pameran lukisan-lukisan. Karena saat itu beliau
mengalami sakit mata
dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak satu
ajudannya untuk
menuntunnya. Presiden : "Wah, lukisan ini apik
benar. Gambar ikannya
bener-bener
hidup."
Ajudan: "Shttt... Jangan keras-keras Pak. Itu
gambar buaya."
Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain.
Presiden: "Gambar Gajah ini benar- benar gagah."
Ajudan: "Shttt... Ojo keras-keras Pak. Itu
gambar banteng."
Presiden itu kemudian menahan diri memberi
komentar sampai ia tiba
pada satu pojok ruang pameran dia berseru: "Wah,
sing iki apik tenan.
Lukisan Gorila nya begitu nyata anatominya."
Ajudannya langsung
tertegun dan berkata: "Pssttt.... Jangan
keras-keras Pak. Itu cermin !
Lampu Kapal
Ketika kapal kami berlayar malam hari di Inside
Passage sehabis
mengunjungi
Glacier Bay menuju Ketchikan, Alaska. Tiba-tiba
persis di depan Kapal,
terlihat silauan lampu yang sepertinya berasal
dari kapal kecil. Tanpa
berpikir panjang, si Capten langsung mengambil
radio dan mengontak
asal lampu tersebut dan berkata: "Halo...
perhatian... perhatian...
disini Kapten Kapal Ms Westerdam, saya
perintahkan agar anda minggir,
kami mau lewat!" Tetapi yang di depan sana
menjawab, "tidak bisa...!.
"
Kapten berkata lagi, "Perhatian.. . perhatian...
sekali lagi
perhatian... , disini Kapten Kapal Ms Westerdam,
saya perintahkan agar
anda minggir... kami mau lewat!" Kemudian yang
di depan sanapun
menjawab lagi, "Anda ini bagaimana sih..., saya
bilang tidak bisa...,
inikan Mercu Suar!"
Ada raja, kawin dengan 5 wanita bersaudara.
Namanya Maribu, Marika,
Marice, Marila, dan Marina. Kalau sang raja
memanggil semuanya :
MARIBUKACELANA, semua sini...
No comments:
Post a Comment